Strategi Trikon - Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara
mulai mempraktekan teori ini sejak menuntut ilmu di Belanda. Ilmu pendidikan
barat disaring; yang bermanfaat dipakainya tetapi tetap berpijak pada akar
budaya tanah air sehingga konsep tentang Pendidikan Nasional adalah pendidikan
yang berakar pada budaya Nusantara.
Konsep isi
pendidikan harus relevan dengan garis hidup untuk mencerdaskan anak bangsa,
mengangkat martabat bangsa dalam rangka membangub kerjasama saling
menguntungkan antar bangsa di dunia.
Untuk memperkuat
dinamika pendidikan sebagai penguatan kebangsaan, maka konsep pengembangan
pendidikan harus senafas dengan nilai-nilai budaya yang berkembang di masyarakat
serta melibatkan unsur masyarakat dalam pengelolaannya karena keluaran/ output
yang dihasilkannya harus menjadi pioneer kebudayaan dan peradaban bangsa yang
lebih besar.
Strategi Trikon
meliputi:
1. Konvergen
· Dimaksudkan
agar mutu pendidikan di Indonesia berkembang dengan baik, setara dengan
kualitas pendidikan yang sudah maju di dunia barat.
2. Konsentris
· Dalam
mengembangkan pendidikan di Indonesia haruslah bertolok dari kebudayaan
Indonesia sendiri, sehingga nilai
luhur bangsa dapat tertanam di hati generasi muda.
3. Kontinuitas
· Maksudnya pendidikan di Indonesia harus
dilaksanakan secara terus menerus.
Strategi
konvergensi misalnya, paling banyak dipengaruhi oleh pergolakan dunia yang
harus diantisipasi dengan baik supaya tidak menjadi ancaman terhadap
kelangsungan pendidikan di Indonesia.